Menyusul Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu (JEP FEB UNIB) yang telah melakukan pengabdian pada masyarakat (PPM) untuk membantu mengurangi efek negatif pandemi covid-19, program Magister Ekonomi Terapan (MET) juga melakukan hal senada. Kegiatan PPM kali ini dilakukan di Kelurahan Kandang Limun dan di Kelurahan Beringin Raya.

Kandang Limun merupakan kelurahan yang juga merupakan lokasi Kampus Universitas Bengkulu berada. Dilihat dari komposisi penduduknya, Kandang Limun merupakan kelurahan yang lebih banyak penduduk perempuan dibandingkan laki-laki. Sementara itu, berdasarkan hasil survei di lapangan, ditemukan bahwa sekitar 23 persen penduduk kandang limun belum/tidak memiliki pekerjaan tetap, sedangkan 11 persen lainnya hanya mengurus rumah tangga.

Keadaan di Kelurahan Beringin Raya juga tidak jauh berbeda. Apalagi di masa pendemi covid-19 seperti saat ini, jumlah pengangguran meningkat seiring dengan melemahnya aktivitas ekonomi. Jika sebelumnya tahun 2019 angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi mencapai 4,63 persen di bulan Agustus 2019, maka pada masa pandemi tahun 2020 TPT mencapai 6,82 persen. Hal ini menjadi perhatian program MET untuk ikut berupaya memberikan solusi bagi permasalahan ini.

Kegiatan PPM MET dilakukan pada tanggal 27 November 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen selingkung MET FEB UNIB yang terbagi dalam dua kelompok besar.  Kegiatan PPM Kelurahan Kandang Limun dilakukan di Masjid Al-Hikmah, sementara PPM Kelurahan Beringin Raya dilakukan di Majelis Zikir Kota Bengkulu.

Mengusung tema “Mitigasi Dampak Pandemi Covid-19”, keseluruhan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi penyebaran covid-19 sekaligus upaya peningkatan pendapatan keluarga di masa pandemi.

 Kegiatan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Di Kandang Limun, kegiatan dibuka oleh Dr. Armelly, S.E., M.Si. Kegiatan pada awalnya diisi dengan penyuluhan pembuatan disinfektan oleh Tim Dr. Muhammad Rusdi, S.E., M.Si. Peserta juga diajak praktek membuat sendiri disinfektan dengan menggunakan bahan-bahan yang biasanya selalu tersedia di rumah. Selanjutnya adalah penyuluhan peningkatan pendapatan keluarga melalui budidaya ikan dan sayuran dalam ember (budikdamber) oleh Tim Yefriza, S.E., MPPM., Ph.D., Penyuluhan ini sangat menarik karena menjadi alternatif tambahan pendapatan keluarga tanpa membutuhkan banyak modal. Media yang digunakan juga sangat sederhana, ember plastik. Peserta antusias dalam bertanya dengan keinginan besar untuk langsung mempraktekkannya di rumah.

Selain itu ada juga penyuluhan olahan cincau hijau dan ubi ungu oleh Tim Dr. Armelly, S.E., M.Si., Pelatihan Pembuatan Empon-Empon oleh Tim Drs. Handoko Hadiyanto, MS., Ph.D., dan Penyuluhan mengenai Edukasi membangun kebiasaan new normal oleh Tim Dr. Roosemarina A. Rambe, S.E., MBM. Kesemua penyuluhan yang ada bermuara pada harapan untuk meminimalkan penyebaran covid-19 sekaligus memperkuat daya imunitas masyarakat.

Sementara itu, di Beringin Raya, kegiatan dibuka oleh Dr. Dra. Purmini, M.Sc. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Ibu Lurah Beringin Raya bersama jajarannya. Kegiatan diawali dengan ceramah mengenai pentingnya kesabaran dan konsistensi dalam menjalankan protokol kesehatan oleh Dr. Mochamad Ridwan, S.E., M.P. Kegiatan selanjutnya diisi dengan penyuluhan dan praktek pemanfaatan limbah organik untuk pembuatan eco enzime oleh Dra. BIE. Indraswanti M.Si. Masing-masing peserta mendapatkan 1 botol eco enzime yang dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan, mencuci piring dan perkakas lainnya, serta sebagai pupuk organik.

Setelah materi eco enzime, peserta kemudian diajak menonton video tentang peningkatan imunitas keluarga melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA), khususnya melalui tanaman kelor, oleh Tim Dr. Dra. Purmini, M.Sc. Masing-masing peserta juga mendapatkan bibit kelor untuk nantinya dibudidayakan dan diolah sebagai peningkat imunitas. Selain itu, ada juga penyuluhan pembuatan handsoap oleh Tim Dr. Retno A. Ekaputri, S.E., M.Sc., penyuluhan upaya preventif penanggulangan penyebaran covid-19 oleh Tim Dr. Izharudin, S.E, M.Si, dan Penyuluhan mengenai pemanfaatan barang bekas untuk bercocok tanam hidroponik oleh Tim Dr. Hutapia. S.E., M.E.

Dalam kegiatan PPM MET, peserta ikut diajak menikmati suguhan jamu yang diolah dari TOGA. Sesi yang paling seru adalah sesi doorprize, dimana peserta yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi yang sudah disampaikan akan mendapatkan bingkisan menarik. Seluruh peserta – dan juga Tim PPM, tentu saja – merasa antusias dan riang gembira.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari Program MET kepada masyarakat berupa masker, bibit tanaman obat keluarga (TOGA), bibit ikan dan sayuran untuk praktek budikdamber, buku panduan pengolahan cincau hijau, peralatan pembuatan hand sanitizer dan spanduk upaya pencegahan Covid-19.

“Semoga semua penyuluhan yang disampaikan dalam kegiatan PPM MET ini benar-benar bisa ditindaklanjuti oleh peserta sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” harap Sekretaris Program MET, Dr. Dra Purmini, M.Sc di akhir kegiatan.