Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) telah menetapkan status gawat darurat global untuk wabah covid-19. Dunia bergemuruh, semua sektor serentak menyesuaikan diri dengan waspada. Tidak hanya waspada terhadap penyebaran penyakitnya saja, melainkan juga waspada terhadap dampak dalam bidang perekonomian dunia.
Perekonomian Indonesia juga terkena dampak pandemik covid-19. Bank Indonesia (BI) pada akhirnya merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI menjadi di Bawah 5 Persen atau hanya sekitar 2,5 persen saja yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02 persen. Sederet kebijakan pun diluncurkan demi menyelamatkan situasi.
Besarnya dampak covid-19 membawa mahasiswa yang ingin diskusi lebih banyak mengenai hal ini, termasuk warga Universitas Bengkulu. Kemudian, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu memfasilitasi keinginan tersebut dengan mengadakan diskusi publik online dengan topik Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.
Kegiatan dilakukan pada hari Jumat, 17 April 2020 dengan pemateri Esti Pasaribu, S.E., M.Ec.Dev yang dipandu oleh moderator Putra Afriandi. Peserta kegiatan berjumlah 115 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, juga dari kalangan umum. Diskusi dilakukan secara online melalui grup whatsapp dengan terlebih dahulu mendaftar ke panitia. Kegiatan dimulai pukul 19.00 wib dan berlangsung cukup seru, beberapa pertanyaan bahkan tidak sempat didiskusikan mengingat waktu yang sudah cukup larut. Kegiatan baru selesai pukul 22.45. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mengenal dampak covid-19 bagi perekonomian sekaligus menjalin kesatuan strategi dalam upaya menjaga kestabilan ekonomi khususnya bagi kalangan mahasiswa.